Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Mata uang Tanah Air yang sudah berhari-hari absen dari lantai perdagangan butuh waktu untuk beradaptasi.
Pada Senin (2/11/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.620 kala pembukaan pasar spot. Sama persis alias stagnan dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum cuti bersama peringatan Maulid Rasulullah SAW.
Namun beberapa menit kemudian rupiah masuk jalur merah. Pada pukul 09:02 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.650 di mana rupiah melemah 0,21%.Cuti bersama itu lumayan lama, tiga hari perdagangan. Dalam tiga hari tersebut, banyak sentimen yang terlewatkan oleh rupiah.
Sentimen yang paling dominan adalah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang semakin ganas, terutama di Eropa. Per 1 November 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di Benua Biru dan Britania Raya mencapai 11.062.715 orang. Bertambah 218.623 orang (2,02%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (19 Oktober-1 November), rata-rata pasien positif bertambah 221.582 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 123.493 orang per hari.
Sementara rata-rata laju pertumbuhan kasus harian dalam dua pekan terakhir adalah 2,38%. Juga meningkat dibandingkan dua minggu sebelumnya yakni 1,76%.
Per 1 November, jumlan pasien meninggal dunia akibat virus corona di Eropa tercatat 285.135 orang. Bertambah 2.270 orang (0,8%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Selama 14 hari terakhir, rata-rata 2.077 orang Eropa meninggal setiap harinya akibat serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu. Melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 1.090 orang per hari.
Laju pertumbuhan pasien yang tutup usia pun semakin cepat. Dalam dua pekan terakhir, rata-rata pertumbuhan kasus adalah 0,77% per hari. Naik dibandingkan dua minggu sebelumnya yakni 0,44% per hari.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com