Istilah-Istilah Penting Dalam Pasar Saham - OPTIMASI PASAR

Kamis, 05 November 2020

Istilah-Istilah Penting Dalam Pasar Saham


Bagi sebagian orang yang tidak punya latar belakang ilmu ekonomi, maka banyak istilah-istilah dalam dunia pasar modal dan dunia saham yang mungkin perlu di pelajari lebih dalam agar tidak menimbulkan kebingungan dan masalah dalam melakukan transaksi di pasar modal.

Adapun beberapa istilah paling dasar di dunia pasar saham yang perlu Anda ketahui antara lain: 

1. Sekuritas 

Sekuritas merupakan surat utang yang likuid atau mudah ditransaksikan dengan cepat. Sekuritas juga bisa disebut sebagai kepemilikan aset atau dari perusahaan yang melakukan penerbitan sekuritas. Istilah sekuritas cenderung merujuk pada saham, obligasi, dan produk investasi lainnya. 

Jenis sekuritas terbagi dua yakni utang dan ekuitas. Utang merupakan jenis kepemilikan surat berharga yang memiliki masa jatuh tempo. Jenis sekuritas ini umumnya sering dijadikan jaminan untuk kemudian ditebus kembali. Sementara ekuitas, merupakan kepemilikan saham pada suatu entitas atau perusahaan. 

2. Rekening dana nasabah 

Rekening Dana Nasabah atau yang sering disebut RDN adalah sebuah rekening yang dibuka oleh nasabah sebagai perantara dalam perdagangan efek. RDN juga sebagai bentuk pemberian kuasa dari nasabah kepada Bank dalam perjanjian kerjasama dengan KSEI untuk melaksanakan transaksi RDN. 

3. Pasar sekunder 

Pasar sekunder merupakasan pasar tempat melakukan jual beli efek yang diterbitkan di pasar premier. Transaksi jual beli saham di pasar sekunder juga dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan syarat efek sudah tercatat untuk dimiliki publik. 

Adapun jenis perdagangan di pasar sekunder antara lain, pasar reguler, pasar negosiasi dan pasar tunai. Pasar reguler merupakan jual beli dalam satual lot (100 lembar saham) dengan mekanisme tawar menawar secara lelang melalui JATS (Jakarta Automated Trading System). Pasar negosiasi, merupakan transaksi tidak dilakukan di pasar Bursa Efek, namun melalui anggota bursa atau sekuritas dengan transaksi yang dilakukan per lembaran saham. Sementara pasar tunai merupakan pasar yang tersedia untuk penjualan saham secara real time. 

4. Indeks 

Indeks merupakan sebuah patokan atau ukuran dalam angka statistik yang menunjukkan perubahan atau pergerakan harga saham berdasarkan kriteria tertentu yang digunakan sebagai sarana investasi. Indeks saham merupakan suatu hal yang penting, untuk memantau kinerja bursa secara umum. 

5. Kustodian 

Kustodian merupakan suatu lembaga yang memiliki tanggung jawab dalam mengamankan aset keuangan perusahaan atau perorangan. Kustodian juga bisa disebut dengan tempat penitipan kolektif dari asset seperti saham, obligasi, dan dividen. 

6. Stock split 
Stock split merupakan pemecahan lembaran saham menjadi lebih banyak dengan menggunakan nominal yang lebih rendah secara proporsional. Adapun tujuan dari stock split adalah membuat saham lebih likuid, memudahkan investor kecil berinvestasi dan memperkecil rasio yang diterima investor. 

7. Dividen 
Dividen merupakan porsi atau bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam periode waktu tertentu. Namun dalam melakukan pembagian dividen, perusahaan harus memperoleh persetujuan dari seluruh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Berikut beberapa istilah yang sering digunakan dalam analisa teknikal.

1. Bullish adalah kondisi pasar atau efek tertentu yang mengalami keyakinan, dimana harga efek meningkat dan diekspektasikan akan terus meningkat.

2. Bearish adalah kondisi pasar atau efek tertentu yang mengalami kepesimisan pasar, dimana harga efek menurun atau di perkirakan akan terus menurun.

3. Rebound adalah kondisi dimana harga saham kembali naik setelah mengalami penurunan (bearish).

4. Reversal adalah  kondisi dimana harga saham bergerak arah dibandingkan sebelumnya. Dikatakan kondisi reversal apabila suatu harga saham berbalik naik setelah mengalami tren penurunan harga (bearish) ataupun berbalik turun setelah harga saham mengalami tren naik (bullish).

5. Tren naik (Uptrend) adalah kondisi dimana suatu efek membentuk garis tren yang menunjukan arah market sedang dalam kondisi baik dan kecenderungan yang ke area positif.

6. Tren turun (Downtrend) adalah kondisi dimana suatu efek membentuk garis tren yang menunjukan arah market sedang dalam kondisi tidak baik dan kecenderungan yang ke area negatif

7. Bullish mood adalah kondisi dimana pasar atau efek tertentu yang sedang membentuk tren baru (naik) dalam waktu yang cukup lama.

8. Bearish mood adalah kondisi dimana pasar atau efek tertentu yang sedang membentuk tren baru (turun) dalam waktu yang cukup lama.

9. Overbought adalah kondisi pasar atau efek yang mengalami kekuatan beli lebih kecil dari kekuatan jual (kondisi jenuh jual), sehingga biasa terjadi koreksi harga.

10. Oversold adalah kondisi pasar atau efek yang mengalami kekuatan beli lebih kecil dari kekuatan jual (kondisi jenuh jual), sehingga biasa terjadi koreksi harga.

11. Relative Strenght Index (RSI) adalah indikator momentum yang membandingkan besaran kenaikan dan penurunan harga saham dalam rentang nilai 0 sampai 100. Harga saham cenderung turun apabila telah memasuki area overbought dan cenderung naik apabila telah memasuki area oversold.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda