10 Saham Blue Chip Terbaik di BEI Tahun 2020 – Bagi mereka yang menyukai investasi mudah tentu investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) bukanlah pilihan.
Namun, berbeda bagi mereka yang menyukai tantangan, mereka akan melirik investasi penuh risiko tapi juga memiliki tingkat keuntungan yang lebih besar, seperti investasi saham di BEI misalnya.
Tingkat risiko investasi memang berbeda tergantung dari tingkat keuntungan yang akan didapatkan nantinya.
Nah, bagi kamu yang memang tertarik untuk berinvestasi di instrumen saham, tidak ada salahnya untuk mengenal lebih jauh apa itu saham blue chip dan saham apa saja yang masuk ke daftar blue chip.
Apa Itu Saham Blue Chip?
Dari berbagai tipe investasi, ada investasi yang dikenal dengan saham Blue Chip. Banyak dari investor pemula atau calon investor yang belum tahu tentang saham blue chip ini. Saham blue chip atau big cap bisa diartikan sebagai saham papan atas atau saham unggulan.
Artinya, saham yang masuk dalam kategori ini adalah saham dengan angka kapitalisasi pasar yang besar yakni di atas Rp 40 triliun. Tentu, dengan nilai pasar saham sebesar itu, bukanlah perusahaan main-main atau abal-abal.
Perusahaan dengan kategori saham blue chip ini adalah perusahaan besar yang memiliki etos dan kinerja yang baik, serta dikelola oleh orang-orang yang sudah sangat profesional di bidangnya masing-masing.
Perusahaan yang terdaftar di saham blue chip ini merupakan yang bergerak di bidang industri di mana hasilnya dibutuhkan banyak orang.
Dengan kebutuhan tinggi yang ada pada masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan tersebut, sudah bisa dipastikan jika perusahaan kategori saham blue chip ini memiliki keuntungan yang besar dan secara rutin dibagikan kepada investor.
Saham jenis blue chip ini sangat layak untuk dijadikan investasi jangka panjang serta penghasilan yang terus menerus lantaran perusahaan yang diberi suntikkan ini tidak main-main dalam menjalankan bisnisnya.
Penasaran perusahaan apa saja yang terkategori saham blue chip BEI?
Saham Blue Chip BEI Terbaik Tahun 2020
1. PT. Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
3. PT. Astra International Tbk. (ASII)
4. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR)
5. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS)
6. PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
7. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
8. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA)
9. PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
Itulah beberapa nama perusahaan yang harus kamu ingat ketika ingin berinvestasi pada saham blue chip.
Apabila kamu melihat grafik harga dari nama-nama yang masuk dalam daftar saham blue chip tersebut, maka kamu tetap akan menemukan bahwa pergerakan harga yang tidak selalu naik. Hal ini jelas wajar, karena kenaikan dan penurunan harga adalah bagian dari fluktuasi pasar.
Bedanya, meski harga saham fluktuatif, tetapi fundamental perusahan dan kinerja keuangan emiten blue chip umumnya akan tetap bagus.
Walaupun begitu, patut diperhatikan bahwa kapitalisasi pasar suatu emiten tidak bersifat permanen, sehingga statusnya tidak baku.
Dari tahun ke tahun, daftar saham blue chip dapat mengalami perubahan, walaupun frekuensi perubahannya tak secepat daftar LQ45 atau indeks saham serupa.
Sumber : koinworks.com